Kabar Duka dari Sahabat

sehari sebelum mendapat SMS dari Mbak Rini , seorang sahabat yang sedang hamil juga (5 bulan lebih), entah kenapa tiba2 aku berfikir “Mbak Rini apa kabarnya ya, kok lama nih nggak SMS-an, besok aku SMS ah!”

Eh, belum sempat aku meng-SMS-nya, esok hari nya tiba2 aku keduluan mendapat SMS dari beliau
“Nunung… aku mau kasih kabar tgl mei 2008 aku telah melahirkan putraku Alm. Muhamad Athalla Senoaji dalam usia 22 minggu, mohon doanya semoga kelak menjadi penuntun bagi ke-2 orangtuanya amin…”

Deg… MasyaAllah… Innalillahi wa innailaihi rajiun… baru kemaren aku melihat keceriaan dari wajahnya, karena kehamilan anak ke-3 nya yang sangat dinanti2 dilaluinya dengan cukup berat..

Mbak Rin, aku bener2 nggak bisa membayangkan kesedihanmu saat ini, karena itu pasti sungguh berat, kesedihan seorang ibu yang telah berjuang mengandung dan melahirkan, saat menyaksikan jasad putranya… MasyaAllah..Apalagi proses kelahirannya yang katanya jauh lebih lebih lebih berat dan lebih sakit dari proses kelahiran normal..

Aku hanya bisa mengirimkan doa untukmu mbak Rin, Semoga diberi ketabahan dan yakinlah Allah pasti akan menggantinya dengan pahala & kebahagiaan lain yang berlipat2.. Ingat2 saja mbak, InsyaAllah saat ini seorang anak yang sholeh telah menunggu orangtuanya di surga, kelak kalian akan berkumpul di sana..amiin…

Our deepest sympathy for you, my friend..

Tidak diketahui dengan jelas apa penyebab kematian janin di dalam kandungan, jika tidak melakukan otopsi pada janin yang meninggal. Kalau kasusnya Mbak Rini, kata dokter kekurangan oksigen karena mungkin gerakan janin yang terlalu aktif membuat tali pusatnya menyimpul, sehingga menghambat aliran oksigen dari ibu ke bayi. Ketika dilahirkan bayinya terlihat biru2 di dada ke atas, sedangkan dada ke bawah, kaki dan tangannya masih merah.

Berikut saya kutipkan beberapa informasi dari http://www.tabloid-nakita.com, semoga bisa menjadi informasi yang bermanfaat untuk teman2 yang sedang hamil atau berencana untuk hamil.

Kematian janin di kandungan, terang dr. Nasdaldy, Sp.OG dalam dunia kedokteran dikenal dengan Intra Uterin Fetal Death (IUFD). “Yang dimaksud kematian janin adalah kematian yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu dimana janin sudah mencapai ukuran 500 gram atau lebih.” Umumnya, lanjut Nasdaldy, kematian janin terjadi menjelang persalinan saat usia kehamilan sudah memasuki 8 bulan.

PENYEBAB KEMATIAN

Penyebab kematian janin di kandungan, terang Nasdaldy, terutama karena Tuhan tidak menghendaki. “Kan, filosopi yang mengatakan karena ia tak lolos seleksi alam. Jadi, kalau pun ia hidup, tak akan survive.”

Kecuali itu, ada berbagai penyebab yang bisa mengakibatkan kematian janin di kandungan, diantaranya:

* Ketidakcocokan rhesus darah ibu dengan janin.
* Ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan janin.
* Gerakan sangat “liar”.
* Berbagai penyakit pada ibu hamil.
* Kelainan kromosom.
* Trauma saat hamil.
* Infeksi pada ibu hamil.
* Kelainan bawaan bayi.

Beberapa hal yang perlu diwaspadai :

Tidak ada gerakan janin.
“Pada ibu-ibu yang sudah merasakan gerakan bayi; pada kehamilan lebih dari 5 bulan, perlu
diwaspadai jika dalam sehari ia tak bisa merasakan gerakan bayinya.”Gerakan bayi yang normal minimal 10 kali dalam sehari.

Tanda-tanda “sekarat” pada bayi.
“Sebelum bayi tidak bergerak sama sekali, biasanya juga didahului tanda-tanda ‘sekarat’. Timbul gerakan yang sangat hebat atau malah sebaliknya, gerakannya semakin pelan atau lemah.” Pada ibu yang peka, pasti akan terasa, kok, saat gerakan janinnya lain.

Kehamilan tak kunjung membesar.
“Ibu harus curiga bila pertumbuhan kehamilan tidak sesuai bulannya.”

Nah, bila terjadi hal-hal yang sudah diuraikan tadi, terang Nasdaldy, sebaiknya segera periksa ke dokter. “Walau belum waktunya pemeriksaan ulang, sebaiknya segera periksa. Sehingga sebelum terjadi kematian, dokter bisa melakukan tindakan pencegahan.” Tindakan yang dilakukan dokter biasanya dengan melahirkan segera atau lahir prematur. “Di luar bayi bisa di-treatment agar bisa hidup.”

Jika tak tertolong lagi, terang Nasdaldy, maka janin yang sudah meninggal harus segera dilahirkan. “Proses kelahiran harus dilakukan secara normal agar tidak terlalu merugikan ibu.” Jadi, bukan melalui operasi. Sebab, operasi tetap saja berisiko buat ibunya. “Anaknya, kan, sudah meninggal, kenapa harus menanggung risiko untuk anak yang sudah tidak ada?”

(dikutip dengan sedikit penyesuaian)

Baca informasi lebih lengkap nya di http://www.tabloid-nakita.com/

6 thoughts on “Kabar Duka dari Sahabat

  1. Turut berduka utk mb Rini & klg. Moga keikhlasan atas putranya menjadi penuntun di surga kelak.

    Ga kebayang pedih di hati & beratnya perjuangan sahabatmu, Nung. Apalg di paragraf terakhir dr nakita ditulis sebaiknya persalinan dilakukan secara normal. Duh..

    Bbrp wkt lalu sempat blg ke dsog ku, si baby geraknya aktif sekali. Seneng sih, tp khawatir jg dia terlilit tali pusar krn terlalu banyak bergerak. La haula wala quwwata illa billah.. Cm bs berdoa

  2. innalillahi wainnailihi roojiun…’

    turut sedih ya mba, mudah – mudahan mba sekeluarga diberi ketabahan oleh Alloh SWT , dibalik semua itu pasti ada hikmah yang terkandung didalamnya mba.. mudah – mudahan bisa berkumpul di syurga kelak ya mba..

  3. innalillahi wa innalillahi rojiun…
    sebenarnya aq juga sedih mbk..aq juga baru kehilangan putri pertama ku setelah 9 bulan aku kandung,aku lahiran alm.bilqis ghasani hanya bertahan hidup 11 hari..
    berat rasanya aq menerima kenyataan ini…ini karena keslahan orang yang membantu persalianan ku..24 jam baby ku didalam perut padahal aq sudah minta dibawa ke rumah sakit

Leave a reply to tiex Cancel reply