Mendadak jadi seleb :)

Saya terkaget2 sekali mendengar ucapan2 selamat dari sahabat yang ngasitau kalo foto nikahan kami tiba2 terpampang di sebuah majalah pengantin muslim.

hahahha… yang bener aja?? kapan kami ngirimnya???

karena saking penasarannya langsung aku beli deh majalah itu di agen majalah yang ada di lantai LL di kantorku.

aku pikir gambar kami pasti cuman secuil, itupun numpang lewat doang, tapi ternyata sodara……….. jreng jreng jreng ….. ini dia ….

eits.. yang itu bukan fotoku 😀 ini fotonya idola  mas joe, sorry joe tak ikutin di sini, abis mang covernya dia 😛

nah kalo yang ini foto ku :

kok bisa nikahanku dibilang khas pengantin cirebon???

aneh juga, kenapa foto ilustrasinya musti pake fotoku?? apa karena si mas orang cirebon??

source gambar aselinya ada di sini : http://www.flickr.com/photos/nungqee/sets/72157600046804800/

huahahahahhaha ngakak abis si mas pas liat artikel majalah ini, kok bisa ???

haduuuh, kru majalah anggun, kalo mo ambil foto orang bilang2 doong…. kan jadinya ga salah kaprah kayak gini. Lha wong jelas2 nikahannya di malang, ga pake adat2an… kok bisa dibilang khas cirebon tu gimana to???
sejak kapan nikahan kami pake adat cirebon, duuuh duhh duhh….

lain kali ijin dulu dong mas/mbak kru majalah anggun… bukannya kenapa2 tapi kan yang empunya foto bisa jadi sasaran pertanyaan orang2 yang ga tau???

Sebagai gantinya, boleh kok kalo mo minta kami secara resmi jadi model majalah anggun, wakakakkakakakk… narsis bangget 😛

33 thoughts on “Mendadak jadi seleb :)

  1. Enaknya majalah itu di beli gak yaa? Kalau di beli, mengamini tindakan pers yg gak bertanggung jawab, kalau gk di beli, itu kan foto pernikahan seleb … huheheheheheh….

  2. Makanya, Mbak Nung… Itulah dampak negatif dari memampang foto2 pribadi secara berlebihan di internet. Semoga bisa jadi pembelajaran. Kita tidak bisa/pernah tahu bagaimana orang menyalahgunakannya. Mungkin untuk kasus Mbak sekarang ada sisi positif sekaligus negatifnya. Tapi bagaimana kalau nanti suatu saat hanya sisi negatif saja yang muncul? Apa nggak berabe? Sekedar saran aja, hati2 di dunia maya & jangan terlalu banyak mengekspose diri secara berlebihan walaupun itu sah2 saja & merupakan hak masing2 orang. Atau seandainya berada dalam keadaan terpaksa dimana hasrat “aktualisasi diri” sudah tidak terbendung ya kalau posting foto di dunia maya itu jangan yang high-resolution sehingga orang yang bermaksud “menyalahgunakan” akan urung niat. Gitu dehh…. 🙂

  3. minta tanda-tangannya, mbak…kakakaka!
    sapa tau besok jadi bintang sinetron.
    udah komplen ke majalahnya?
    bilangin juga ya, besok kalo aku nikahan tolong diliput juga 😀

  4. Mbak Nung, dengan resolusi 640×963 seperti di link ini contohnya http://www.flickr.com/photo_zoom.gne?id=445686355&context=set-72157600046804800&size=o (lebar 640 ya bukan panjang 640 kayak foto2 hasil jepretan HP Nokia jadul) kita udah bisa cetak foto 4R dengan hasil yang bagus banget. Dan ukuran foto 4R itu kira2 udah makan space 25% dari 1 halaman di ukuran majalah standar. Jadi saya rasa itu udah lebih dari cukup untuk orang melakukan printing di majalah. Kalau bicara ukuran foto 2 megapixel (1600×1200), 3.2 megapixel (2048×1536) seperti hasil jepretan kamera digital portable pada umumnya (bahkan sekarang ada yang sudah mencapai 10 megapixel untuk pocket digicam, merk Sony kalo gak salah), itu sebenernya peruntukannya adalah untuk cetak foto ukuran diatas 4R (8R dan bahkan bisa untuk 10R sekalipun). Kalau bicara low-resolution, saya rasa itu di bawah 640×480 walaupun itu masih relatif juga sih. Anyway, just a suggestion… Gitu deehhh… 🙂

  5. Haha, wah selamat lagi Rul, kali ini karena mendadak seleb.

    Anyway, sekadar ingin berkomentar itu majalah Anggun memang harusnya minta izin dulu ke kamu. Semua foto yang diunggah ke Flickr, walaupun dapat dilihat umum, sebenarnya memiliki lisensi all rights reserved secara default.

    Kok ya kebeneran.. Baru juga beberapa hari yang lalu aku ngikutin diskusi kasus serupa dan bertanya-tanya bagaimana kalau terjadi di Indonesia. Eh ternyata kejadiannya sama teman sendiri.

    Diskusinya bisa dicermati via link ini, sedangkan studi kasus singkat-nya bisa dilihat via link ini.

  6. iya lho mbak, seharusnya majalah anggun meminta izin untuk memuat foto2 tersebut. bukan karena dipajang sama yang punya di internet lantas itu menjadi milik publik.

    bukannya memprovokasi, tapi mbak bisa komplen ke mereka sebagai bentuk pembelajaran untuk nggak seenaknya mencomot gambar orang dari internet.

    seharusnya, jangankan foto, memuat nama tanpa ada izin atau konfirmasi yang bersangkutan saja nggak boleh. apalagi ini yang sifatnya jauh lebih pribadi.

  7. sampe detik ini belum dikonfirmasi ke majalah anggun, darimana mereka dapetin foto itu, jadi belum bisa dibuktikan pihak mana yang salah, soalnya di tulisan dokumentasi artikel itu ada kata2 “Thanks to anjar/nurul” apakah ini berarti ada pihak ketiga yang ngasih foto kami, ato majalah anggun nya sendiri yang ngambil, kita blum tau.. yang jelas bukan kami 😉

  8. Ya ampyun, foto segede2 gaban diambil dari flikr. Minta royalti ke majalah anggun, Rul! Hihihi…

    Nah, kalo gini bingung. Ini dampak negatif majang foto di internet, atau dampak positif sampe mendadak jadi seleb? 😛

  9. @ papabonbon:
    kami sih ga minta duit, gantinya cuman minta jadi model tetap di majalah anggun, huehuehuuehuehuehuehue….. *yang kepengen jadi poto model 😛

  10. wah…
    profesi baru tuh nung…
    hehehe
    jangan ding…
    jadi khawatir nih, kayaknya ga usah majang-majang foto kawinan di internet deh… jangan-jangan ntar dipajang di majalah anggun edisi ke sekian lagi … apalagi wajahku kan cukup fotogenic… huahahaha narsisnya kambuh

  11. Hayo tuntut majalahnya!
    Kompensasi ganti ruginya minta Nunung dijadikan cover utk edisi berikut. Biar makin top, atau paling tidak jadi bahan omongan ibu2 arisan di sekitaran rumah Nunung.

    Atau minta Tukul jadi pengacaranya. Biar dituntut bertrilyun-trilyun…
    ha..ha..haa

  12. UU No 19 tahun 2002

    Bagian Keenam
    Hak Cipta atas Potret

    Pasal 19
    (1) Untuk memperbanyak atau mengumumkan Ciptaannya, Pemegang Hak
    Cipta atas Potret seseorang harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari
    orang yang dipotret, atau izin ahli warisnya dalam jangka waktu 10 (sepuluh)
    tahun setelah orang yang dipotret meninggal dunia.
    (2) Jika suatu Potret memuat gambar 2 (dua) orang atau lebih, untuk
    Perbanyakan atau Pengumuman setiap orang yang dipotret, apabila
    Pengumuman atau Perbanyakan itu memuat juga orang lain dalam Potret
    itu, Pemegang Hak Cipta harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari setiap
    orang dalam Potret itu
    , atau izin ahli waris masing-masing dalam jangka
    waktu 10 (sepuluh) tahun setelah yang dipotret meninggal dunia.
    (3) Ketentuan dalam Pasal ini hanya berlaku terhadap Potret yang dibuat:
    a. atas permintaan sendiri dari orang yang dipotret;
    b. atas permintaan yang dilakukan atas nama orang yang dipotret;
    atau
    c. untuk kepentingan orang yang dipotret.

    Pasal 20
    Pemegang Hak Cipta atas Potret tidak boleh mengumumkan potret yang dibuat:
    a. tanpa persetujuan dari orang yang dipotret;
    b. tanpa persetujuan orang lain atas nama yang dipotret; atau
    c. tidak untuk kepentingan yang dipotret,
    apabila Pengumuman itu bertentangan dengan kepentingan yang wajar dari
    orang yang dipotret, atau dari salah seorang ahli warisnya apabila orang yang
    dipotret sudah meninggal dunia.

    Jadi bahkan kalau yang ngasih itu juru kamera, atau yang memotret kalian sekalipun, Majalah Anggun tetap harus minta izin kalian dahulu karena foto-foto itu dibuat atas permintaan kalian.

  13. congratz atas dimuatnya foto-foto tsb tapi menurut sy mending diselesaikan aja deh masalahnya ama majalah yg bersangkutan.. kata orang sundanya tuman dibiarin mah..

  14. @Sweetie

    ah… biasa aja lagi, jangan-jangan ini black campainnya orang yang G suka atas kemajuan seseorang,…!!!hati2 terhadap blog2 yang illegal
    Yupe.. black campaign terhadap majalah yang emoh menghargai ciptaan orang lain. Keliatan banget lho anda dari majalah yang bersangkutan.

  15. Pingback: Etika Copy Paste Gambar dari Blog « Hariadhi

  16. Pingback: Mas Anjar biasanya baca majalah apa aja? « Anjar Priandoyo

  17. waktu pertama baca majalah anggun, indi udah tertarik banget, banyak dapat inspirasi tentang pernak-pernik pernikahan dari anggun

  18. wah..wah…ini namanya pemaksaan dari majalah “anggun” mba, mba dipaksa untuk jadi seleb di majalah bukan hanya di dunia maya, gitchu lho…siapa tahu kayak luna maya..he..he,..

Leave a reply to Michael Andreas Cancel reply